Jurnal7, Pariwisata
Wisata halal saat ini sudah menjadi kebutuhan, karena bukan hanya untuk kepentingan umat muslim, tapi juga dibutuhkan oleh mayoritas umat termasuk non muslim, kata Fery Ferdiansyah, Chairman Riung Priangan pada acara Workshop yang mengangkat Tema “Halal Tourism Opportunities and Challenges for Hospitality Industry”, yang berlangsung di El Royal Hotel Bandung, Rabu (27/2/2018).
Melalui workshop ini diharapkan dapat memberikan strategi dan target pasar untuk Halal Tourism agar dapat memperoleh sertifikasi Halal, baik sertifikasi Halal Pelayanan dan Halal Makanan.
Baru sekitar 10 Hotel di Kota Bandung yang menjadi Member of Riung Priangan yang memiliki sertifikasi Halal Makanan.
Diharapakan kedepannnya Member dari Riung Priangan yang berjumlah hampir 70 Hotel , kedepannnya tersertifasi Halal makanan dan Pelayanan, urai Fery , GM Grand Pasundan Convention Hotel.
Tidak hanya Hotel-hotelnya saja yang diharapkan bersertifikasi halal namun Kota Bandung juga harus menjadi “Kota Destinasi Halal”.
Upaya menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Destinasi Halal , tidak perlu menunggu dari Pemerintah baik Pemkot Kota Bandung maupun Pemprov Jawa Barat.
Riung Priangan sebagai wadah dari para General Manager di Kota Bandung, diharapkan mampu bersaing dalam kompetisi bisnis hotel modern berbasis halal.
Wisata halal makin diminati di Dunia, termasuk di Inggris, Jepang, dan Korea, karena wisata halal bukan hanya makanannya saja tapi halal secara keseluruhan, dari prosesnya hingga pelayanan yang dihasilkan.
Potensi wisata halal diprediksi bisa menyumbang devisa secara signifikan karena pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar kedua secara nasional, pungkas Fery.
Hadir dalam Workshop ini, Wisnu Rahtomo, Observer of Tourism Destinations & STP NHI Lecturer, Irmansyah Madewa, Former GM Aston Denpasar Bali serta puluhan General Manager/Hotel Manager dari Hotel-hotel berbintang di Kota Bandung.
Deetje
Komentar