Tri Agus Arifrahman dari Kalsel menangis dilapangan Progresif, Gede Bage, Minggu (23/10/2016), usai mengkandaskan Kontingen Jawa Brat pada Final Bola Peparnas XV/2016.
Agus sapaan dari Striker Kontingen Kalsel merasa terharu dan bangga , saat kontingen Kalsel menang 4 -2 melawan kontingen tuan rumah Jawa Barat, yang diatas kertas unggul dalam segala hal. Nyatanya dengan semangat luar biasa, Tim Kalsel sempat unggul 3 – 0 sebelum Jawa Barat memperkecil kekalahannya dan hingga peluit akhir berbunyi Tim Kalsel sukses mengubur mimpi Jabar untuk mensandingkan Emas PON XIX dan Peparnas XV/2016.
Tangisan Agus yang mengharukan menarik perhatian sejumlah wartawan, dalam kesempatan tersebut anak ketiga asal Jepara ini menerangkan kesedihannya karena telah ditinggal kedua orang tuanya. ” Seharusnya kalau Ibu dan Bapak masih hidup, kemenangan ini untuk Ibu dan Bapak”, terang Agus.
Agus yang telah yatim piatu, mencari masa depan di Kalimantan Selatan dan mau bekerja apa saja untuk menyambung hidup, hingga akhirnya tertarik ikut pelatihan bola difabel di Martapura yang ditangani Pelatih Sarno.
Keikut sertaan Agus dalam Peparnas adalah kali pertama, sehingga membuatnya bangga serta haru yang tidak tertahankan atas prestasi gemilang yang diraih kontingennya.
Pertandingaan Bola pada Peparnas XV/ 2016 berakhir hari ini, dengan perolehan Emas untuk Kalse, Perak diraih Jawa Barat dan Perunggu dimenangkan Jawa Timur/Jawa Tengah sebagai juara bersama.
Pengalungan medali disematkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Menpora Imam Nahrowi yang mengatakan Peparnas XV/2016 luar biasa dan sangat istimewa. Melalui Peparnas /2016 akan segera dibentuk berbagai kebijakan bagi disabilitas untuk memperoleh bonus, tunjangan, dan pekerjaan. Menpora akan menugaskan seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota agar memfasilitasi disabilitas sama dengan non disabilitas, pungkas Imam.
Deetje***
Komentar