oleh

CMD Goes to Germany bawa rasa Nusantara

cmd

Update, Bandung

Musik merupakan elemen seni yang paling cair, yang dapat menghubungkan manusia satu dengan lainnya melalui frekwensi bunyi mengolah sensibilitas rasa, ungkap Endo Suanda, Kurator seni yang akan  membawa “Cakravala Mandala Dvipantara”  (CMD) menuju German.

CMD dihadirkan oleh 9 seniman muda berbakat, yang berlatar belakang tradisi maupun modern, akan menghadirkan petualangan bunyi dan gerak yang magis untuk menghaturkan publik pada sebuah petualangan menelusuri Nusantara.

Tema “Batavia” dibawa CMD yang akan tampil di Frankfurt Book Fair dengan 13 pertunjukan dan akan melanjutkan misi budaya di Wiesbaden pada 27 Oktober 2016 dan UN Day di Bonn pada 29 Oktober 2016.

CMD dibentuk oleh Bintang Manira Manik dengan merekrut para pemusik muda yang kebanyakan telah lama bekerjasama dalam kancah organisasi Jendela Ide.

Para pemain yang akan tampil di German , yaitu dari Bandung terdiri dari Bintang Manira Manik (pimpinan /Komposer dan perkusi), Yudi Tarumadiswara (kendang, kecapi, vokal), Pangestu Hning Bhawana (biola, gambus), Ganjar Purnama (suling, terompet, rebab, saxophone, clarinet), dan Muhammad Rifky Adam (bas).

Dari Surakarta akan dibawa Safina Tiara Nadisa (vokal) dan Said Abdullah (gitar), sedangkan dari Jakarta akan bergabung Ramdani (pesilat/pendiri Silibet), Asril Umay (kendang,silat),  serta Jordi Hendrisa , Tour Manager, dan Endo Suanda, kurator.

Di German CMD akan menghadirkan lagu-lagu Nusantara, seperti komposisi  keroncong Jali Jali, Jazz, Blues dan lagu Hujan Gerimis sebagai Tribute to Benyamin Suaeb, sebagai rasa rindu pada Legend Musik Indonesia yang nyeleneh.

Menunjukan rasa Nusantara serta upaya menginspirasi grup lain agar cinta rasa budaya sendiri merupakan tujuan dari CMD yang keberangkatannya ke German didukung oleh Kemendikbud, pungkas Endo Suanda  pada prescon “CMD Goes to Germany”, di Sabuga, Kamis ( 13/10/2016),

^^^Deetje

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.