Jurnal7, Pariwisata
Perolehan devisa negara dari sektor pariwisata meningkat secara signifikan dibandingkan sektor lain, ungkap Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar, pada acara Pembukaan ” Musyawarah Nasional Khusus Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ASITA Indonesia”, bertempat di Hotel West Point Bandung, Selasa (18/7/2017).
Pariwisata merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan indeks daya saing dari peringkat 70 di tahun 2014 menjadi peringkat 30 di tahun 2019 mendatang .
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus meningkat dari 9,4 Juta di tahun 2014 menjadi 20 juta di tahun 2019, ini akan sangat mungkin meningkat 20 persen atau paling tidak mendekati target tersebut, kata pemeran Naga Bonar .
Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) meningkat dari 250 juta menjadi 275 juta di tahun dan Jawa Barat hingga Tahun 2016 merupakan provinsi yang terbanyak dikunjungi wisnus mecapai 45 juta orang.
Kunjungan wisnus ke Jabar tinggi tapi wisatawan mancanegara (wisman) nya masih sedikit, hanya sekitar 2 jutaan saja, tandas Wakil Gubernur Jabar.
Dalam kesempatan tersebut Nia Niscaya, Assisten Deputi Pengembangan Pasar wilayah Eropa, Timur Tengah, Amerika, Afrika (ETTAA) Kementrian Pariwisata, mengatakan Pemerintah punya 2 power yaitu keuangan dan kekuasaan. Kekuasaan Pemerintah diejawantahkan dalam bentuk regulasi.
Untuk wilayah Etta kunjungan wisman yang paling tinggi berasal dari Inggris tapi yang paling potensil berasal dari Perancis.
Wisman dari Perancis tumbuh 30 persen, karena Indonesia merupakan ” Top 5 “, destinasi di Perancis, sedangkan dari Amerika wisman yang mengunjungi Indonesia merupakan urban tourism yang menyukai nature dan culture.
” Uniknya wisatawan dari Ettaa secara jumlah lebih kecil dibanding dari Asia Pasifik maupun Asia Tenggara, namun lenght of stay atau lama tinggalnya panjang sekitar 2 minggu”, punggkas Nia.
Munas ASITA Indonesia ini dihadiri seluruh perwakilan Asita di Tanah air, guna menyamakan persepsi, agar kepengurusan berjalan solid dan tidak ada lagi Pengurus Asita yang rangkap jabatan di organisasi lain , tutup Asnawi Bahar, Ketua Asita Pusat.
** Deetje
Komentar