Update, Bandung
Berbagai persoalan yang ditangani Kodim 0618/BS, diantaranya Sosialisasi Citarum Bestari, Club Motor, serta Persiapan PON XIX/ 2016 menjadi tanggung jawab Dandim 0618/BS, ungkap Letkol.Inf.Sugiono pada acara “Silaturahmi dengan Insan Pers”, bertempat di Kodim 0618/BS, Kamis (4/8/2016).
Sugiono kelahiran Magetan Jawa Timur , mengklarifikasi larangan terhadap Club Motor di Kota Bandung yang banyak meresahkan masyarakat.
Menurutnya Kodim tidak melarang namun menghimbau para anggota Club Motor untuk tidak kumpul-kumpul pada malam hari, karena kumpul-kumpul antar anggota bisa dilakukan siang hari.
Himbauan ini sebagai bagian dari upaya menjaga Kota Bandung tetap kondusif guna menyambut delegasi PON 2016 dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Para anggota Club Motor diharapkan berpartisipasi menyukseskan PON 2016, agar Jawa Barat bisa menjadi Juara Umum.
Untuk menyukseskan PON dan mengantar Jawa Barat menjadi juara, tugas Kodim adalah mempersiapkan transportasi , akomodasi, dan supporter. Keperluan supporter selain didukung oleh TNI diharapkan pula dukungan dari masyarakat Jawa Barat, termasuk dari Club Motor.
Anggota Club Motor ada yang baik namun banyak pula yang anarkirs, jadi “Jangan Bangunkan Macan”, bila ingin selamat, kata Sugiono menyikapi banyaknya Gank Motor yang berbuat kekerasan terhadap masyarakat termasuk juga pada TNI/Polri.
Upaya lain yang dilakukan Kodim 0618/BS adalah bersih-bersih sungai di Kota Bandung, melalui kegiatan “Citarum Bestari”.
Tugas bersih-bersih sungai seharusnya bukan hanya tugas TNI , tapi merupakan tugas bersama terutama masyarakat di bantaran sungai.
Yang terjadi sekarang malah sebaliknya, TNI yang kerja bersih-bersih sungai dan masyarakat di bantaran sungai jadi penonton, ditambah lagi dengan minimnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Menurut Sugiono untuk urusan kebersihan sungai, Kota Bandung tertinggal jauh dengan Jakarta dan Surabaya yang sungai-sungainya mulai bersih, hal tersebut selain kurangnya kesadaran akan kebersihan masyarakat Kota Bandung juga karena “Kebersihan”di Bandung dikelola oleh Perusahaan Daerah Kebersihan.
Namanya “Perusahaan”, orientasinya pada profit, seharusnya urusan Kebersihan dikelola oleh “Dinas”bukan “Perusahaan”, pungkas Sugiono.
*** Deetje
Komentar