Jurnal7, Nasional
Pancasila merupakan Ideologi Bangsa Indonesia yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehinggga munculnya paham radikalisme akan sangat menyita energi dan perhatian bangsa Indonesia, ungkap Anggota Komisi X DPRI RI, Nico Siahaan.
Nico mengharapkan energi rakyat Indonesia ditujukan untuk pembangunan dan kesejahteraaan masyarakat karena Negara lain sudah berpikir jauh dalam pengembangan teknologi .
“Kenapa kita masih membahas ini sih? Padahal kalau berbicara konsesus sudah jelas Pancasila,” tegasnya kepada wartawan di Graha Sanusi Hardjdinata (Aula), Universitas Padjajaran (Unpad), Jumat (14/7/2017)
Menurut Anggota DPR Ri tersebut , dunia pendidikan terutama jajaran perguruan tinggi dapat mencegah paham radikal di masyarakat.
“Kampus adalah akademisi berpikir, pasti tahu bagaimana mengantisipasinya karena biasanya sudah memiliki riset, untuk menangkal radikalisme”, urai Nico.
Nico berharap kampus steril dari pusat gerakan anti Pancasila dan UUD 1945, ia pun menyarankan agar setiap kampus memperbanyak kajian yang meningkatkan pemahaman tentang Pancasila sebagi dasar negara.
“Kami juga melakukan pembinaan koordinasi dengan UKP pembinaan ideologi Pancasila”, katanya .
Deklarasi antiradikalisme di perguruan tinggi di Jawa Barat merupakan yang keempat, sebelumnya sudah dilakukan di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Rencana selanjutnya kita ke Bali, semoga semangat anti radikalismenya bisa cepat menyebar,” pungkas Nico.
** Deetje
Komentar