Jurnal7, Nasional
Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Doni Monardo, menegaskan perlu kebersaman dan integritas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar sungai Citarum, yaitu masalah sampah, limbah cair, limbah domestik dan masalah hutan yang demikian rusak, ungkapnya pada acara Sabilulungan Melindungi Citarum serta Silaturhami dengan Bupati Bandung .
Karya bakti Situ Cisanti dalam upaya revitalisasi sungai Citarum, yang berlangsung di Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (03/12/2017), merupakan upaya masyarakat sepanjang aliran Das Citarum guna mencapai Hutan Lestari “Leuwueung Hejo rakyat Ngejo”, juga dihadiri Bupati Bandung Dadang M Nasser, Budayawan Tisna Sanjaya, Pegiat Lingkungan Irma Hutabarat, dan Relawan Lingkungan.
Pangdam menegaskan , bicara tentang pohon bukan lagi biacara tentang tanaman namun bicara tentang Ketahan Bangsa.
Bicara tentang air bukan hanya bicara tentang sungai tapi bicara tentang peradaban, karena ketika masyarakat tidak bisa menghargai tanaman dan air maka sebagai bangsa fungsi kita tidak akan dihargai.
Bila pohon rusak, air tercemar dan sungai tidak berfungsi dengan benar berarti kesehatan bangsa akan menurun, dana untuk BPJS akan habis untuk mengobati orang sakit, dan Bangsa Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan Bangsa lain.
Program Citarum Harum menggunakan sistem satu komando. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi pimpinan umum, Pangdam Siliwangi dan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Martoyo akan menjadi pelaksana harian.
Segera Revolusi mental melalui kerjasama, seluruh masyarakat, diantaranya seniman, budayawan, teknorat, antropolog, sosiolog maupun alim ulama guna menyelamatkan Citarum, urai Doni.
Pejabat bisa datang dan pergi, namun bila hari ini kita bisa membangun sistem yang benar untuk masa depan generasi penerus maka tidak akan ada yang sulit.
Doni Munardo menyampaikan adanya data dari para pecinta lingkungan yang sudah meneliti bahwa air Sungai Citarum memiliki tiga bakteri yang dapat menyebabkan penyakit apabila dikonsumsi masyarakat. Bakteri tersebut adalah E-Coli yang disebabkan dari kotoran manusia yang dibuang ke sungai, bakteri B3, dan bakteri Merkuri. Besarnya Sungai Citarum yang dialiri berbagai anak sungai menjadi permasalahan karena kurangnya kesadaran masyarakat dengan membuang sampah dan limbah melalui anak-anak Sungai Citarum.
Pangdam mengatakan, selama ini masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi racun, dan apabila dibiarkan tidak dipungkiri semua penyakit alan bersarang di tubuh manusia.
Doni menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan hal tersebut sebagai salah satu langkah menyelamatkan ekosistem Citarum lewat Citarum Harum Project.
Saat ini Kodam III/Siliwangi telah menerjunkan setidaknya 20 perwira TNI untuk setiap perwira ditugaskan di 13 sektor. Yaitu untuk melakukan pengerukan sampah di sungai Citarum sepanjang 269 Km dalam upaya mensterilkan Sungai Citarum dari sampah dan limbah.
Situ Cisanti yang terletak di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung Barat, merupakan titik nol sungai Citarum, sehingga awal dari kegiatan pelestarian Sungai harus dari hulu dan selanjutnya ke hilir. Smentara penanaman pohon Tarum nanti akan di mulai wilayah Pangrango yang dilewati sungai Citarum
Maung Siliwangi telah menyiapkan 40 ribu tanaman dan para Kepala Desa bisa mendaftar kepada Aster Kasdam Kol.Adri.
Tahap pertama ada 6000 batang pohon Tarum yang bisa ditanam, dan “saya tidak akan menyebarkan bibit batang pohon yang tingginya cuma 1M dan kemudian pohonnya mati”, urai Pangdam
“Saya ingin semua bibit yang keluar dari pembenihan , adalah bibit-bibit yang berkualitas, supaya bila ditanam rakyat sebanyak 10 maka akan tumbuh pula sepuluh”.
Tidak perlu bangga tanam pohon 100.000 – 200.000 tapi yang tumbuh hanya 200, itu sama sekali tidak ada gunanya, kata Pangdam sembari berjanji pembenahan Sungai Citarum tuntas dalam waktu enam bulan lewat program Citarum Harum.
”Targetnya, enam bulan Citarum bersih dari sampah, dua tahun limbah bisa diatasi, dan lima tahun masalah banjir terselesaikan. Namun dengan catatan, semua pihak bergerak bersama kompak mengatasi persoalan ini”, pungkas Pangdam.
** Deetje
Komentar