Update, Bandung
Gerakan Hejo memperingati satu tahun kiprahnya dalam bidang lingkungan sekaligus memperingati Hari Pohon Sedunia, di Alam Santosa, Jalan . Pasir Impun, Kabupaten Bandung , Sabtu (26/11/2016).
“Jawa Barat Darurat Lingkungan”, merupakan tema yang diangkat dalam Milad pertamanya , ungkap Eka Santosa Ketua Umum DPP Gerakan Hejo.
Berkaitan dengan banyaknya bencana di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat, menjadi perhatian sejumlah tokoh masyarakat, diantaranya hadir Bupati Kabupaten Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, Iwa Karniwa, Sekda Prov.Jawa Barat, Anang Sudarna, Ketua BPLHD Jabar serta seniman pemerhati lingkungan Doel Sumbang, dan Aryo, Staf khusus Kementrian Perikanan dan Kelautan .
Eka Santosa menandaskan kegiatan di Alam Sentosa merupakan gerakan moral atas keprihatinan pada kondisi lingkungan di Jawa Barat, terutama 10 tahun terakhir ini.
Melalui gerakan moral peduli lingkungan , diharapkan seluruh masyarakat turut serta menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak makin hancur.
Pendekatan budaya merupakan solusi dalam penyelesaian pemulihan lingkungan, dibanding pendekatan birokrasi. Melalui Gerakan Hejo membangkitkan semangat budaya, terutama Budaya Kesundaaan, untuk terus menjaga hutan.
Hutan-hutan di Jawa Barat harus sangat dijaga, karena hutan rusak bumipun hancur, maka menjaga alam dengan melestarikan hutan lebih signifikan daripada membangun bendungan, tandas Eka.
Dalam kesempatan milad pertama Gerakan Hejo, Kepala BPLHD Jabar, Anang Sudarna, memaparkan terdapat sekitar 20 persen Kawasan Bandung Utara yang masuk ke dalam wilayah Kota Bandung, yang sudah berubah menjadi bangunan-bangunan mewah.
Akibat alih fungsi lahan , saat ini ada beberapa titik air tanah yang menjadi dangkal, padahal air tanah itu sebagai sumber sumur artesis yang mengkhawatirkan terhadap suplay air bawah tanah, pungkas Anang.
*** Deetje
Komentar