oleh

Reuni Z mesti ditonton demi #savesolehsolihun kata Tora Sudiro

Jurnal7, Bandung

Reuni Z merupakan film bergenre “horor bodor”, yang sulit diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, hanya Orang Sunda yang faham, ungkap Soleh Solihun sang sutradara saat jumpa media di Mercure Hotel, Jalan.Lengkong Besar Bandung, Jumat (5/4/2018).

Film ini dibintangi jajaran papan atas yang tidak perlu melewati casting, diantaranya Tora Sudiro, Surya Saputra, Ayu Shita dan Dinda Kanya Dewi.

Film ini terinspirasi dari khayalan-khyalan pribadi kata Solihun, “gimana yaa kalau tiba-tiba zombi datang di acara reuni, atau gimana rasanya kalalu zombi datang kerumah kita”, paparnya.

Zombi berbeda dengan kuntilanak atau pocong, tidak mengandung kelenik-kelenik, zombi adalah hantu intelektual yang memiliki kecerdasan , ungkap sang komikus .

Solihun mengawali debutnya menjadi sutradara lewat film ‘Mau Jadi Apa?’ yang rillis sekitar tahun 2017,  ini merupakan  debutnya yang kedua.
Reuni Z digarap dalam waktu 18 hari disebuah sekolah kawasan Salemba Jakarta , dimana shootingnya dilakukan dari pagi sampai pagi lagi, papar Ayu.

Melibatkan 150 pemain figuran yang memerankan zombi, jadi catatan tersendiri untuk Solihun, “susah ngatur actingnya nih, biarpun udah di treat berkali-kali, beda dengan pemeran utama yang bisa bebas berimprovisasi gak bikin repot, kata Solihun.

Film ini  mesti ditonton untuk masyarakat yang kebutuhan primer dan sekundernya telah terpenuhi, celetuk Tora Sudiro.

Pokoknya harus nonton film ini dengan mengingat hastag #savesolehsolihun, karena film debutan pertamanya “Mau jadi apa”, gak laku dipasaran, tandas Tora sambil ketawa ngakak.

Deetje

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.