Jurnal7.com|Para camat di Kota Bandung mengikuti pembinaan di Shantika Hotel Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jumat 24 Januari 2025. Ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antar kewilayahan.
Kegiatan ini mengedepankan semangat keberlanjutan dalam menjalankan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara menyampaikan rasa terima kasih atas dedikasi para camat yang telah bekerja sama selama empat bulan masa jabatannya.
Sebagaimana diketahui, Koswara menahkodai Pemerintah Kota Bandung hingga dilantiknya pemerintahan baru di bawah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung terpilih dalam waktu dekat.
Ia juga menjadikan sesi ini sebagai ajang untuk berdiskusi dan bertukar pikiran guna meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah ke depannya.
“Malam ini menjadi kesempatan untuk saling bertukar pikiran.
Kami berharap bapak dan ibu dapat memberikan masukan yang konstruktif demi perbaikan di masa mendatang,” ujar Koswara, Jumat 24 Januari 2025 malam.
Ia juga memberikan apresiasi atas pencapaian sejumlah program, terutama penanganan masalah sampah yang tidak lepas dari kontribusi camat di wilayah masing-masing.
“Mari kita berdiskusi secara dewasa dan saling memberi masukan untuk membangun Kota Bandung yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Gufron menyoroti pentingnya penguatan kewilayahan dalam mendukung visi misi pemerintahan.
Salah satu fokus utama adalah peningkatan jumlah Kang Pisman Bank Sampah (KBS) yang menjadi solusi konkret dalam penanganan sampah di Kota Bandung.
“Wali Kota terpilih berharap target keberadaan KBS dapat mencapai 500 titik, ini perlu digeber hingga bulan April.
Hal ini menunjukkan bahwa isu sampah menjadi prioritas kerja pemerintahan saat ini, di samping berbagai permasalahan lainnya,” jelas Asep Gufron.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Suardi juga mengingatkan pentingnya penguatan kewilayahan dalam menyelesaikan permasalahan kota.
Ia mengapresiasi kemampuan Penjabat Wali Kota dalam beradaptasi meskipun masa tugasnya relatif singkat.
“Permasalahan Kota Bandung pada akhirnya bermuara di tingkat kewilayahan.
Oleh karena itu, penguatan antarkewilayahan sangat diperlukan untuk menyukseskan pembangunan oleh Pemerintah Kota Bandung,” ungkap Suardi.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan, tetapi juga momen strategis untuk merumuskan langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan Kota Bandung yang lebih baik melalui sinergi antarkewilayahan.
Komentar