Update, Bandung
Walikota Bandung Ridwan Kamil , mengatakan dengan 300 aplikasi yang ada di Kota Bandung diyakini 70 persen masalah yang dulu tak bisa diakses dan dikontrol kini bisa terselesaikan.
Di awal menjabat Walikota, segala keluhan masyarakat langsung ditujukan pada saya, kata Ridwan Kamil pada acara Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (2/9/2016).
Setelah dua tahun menjadi Walikota, kini di Bandung semua dinas punya akun sosmed, dengan sistem Lapor maka berbagai masalah terselesaikan, hingga mencapai 70 persen.
Di era sekarang jangan mengedepankan kompetisi tapi perbanyak kolaborasi, sehingga sekarang semua dinas punya akun sosmed, agar keluhan masyarakat tidak lari semua pada saya kata Walikota Bandung.
Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan pelayanan masyarakat berbasis online serta e-budgeting yang merupakan satu dari sekitar 300 perangkat lunak untuk mendukung menyelesaikan permasalahan baik di lingkungan masyarakat maupun di internal birokrasi.
Perubahan akan terjadi bila ada political will dari pimpinan daerah untuk melakukan perubahan dan perbaikan dan Bandung memilih untuk menuju Smart City dengan menggunakan sekitar 300 aplikasi dengan biaya Rp.40 Miliar.
Indonesia Smart City Forum (ISCF) 2016 ditutup oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dengan kesepakatan Bandung Menuju Indonesia Smart Nation.
Ridwan Kamil menyampaikan Kesimpulan ISCF 2016 yaitu perlunyaIntegrasi konsep dan platform smart city sebagai fondasi Indonesia Smart Nation.
Kesepakatan kedua perlu kolaborasi antar pemerintah daerah untuk saling bersinergi dalam pembangun smart city di wilayah masing-masing .
Kesepakatan ketiga ,memfasilitasi peningkatan sinergi ABGC (Academic, Business, Governmenrt, Community) oleh pemerintah guna mewujudkan smart city.
Ke empat berbagi pakai aplikasi untuk mempercepat dan mengefisienkan pembangunan smart city melalui tempat penyimpanan (repository) nasional.
Komentar